Minggu, 15 Oktober 2017

AUDIT TEKNOLOGI SI


Pengertian Sistem
Menurut O’Brien, sistem merupakan sekumpulan komponen-komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, dengan menerima masukan dan menghasilkan pengeluaran melalui proses transformasi yang terorganisir.
Pengertian Informasi
Menurut O’Brien, informasi adalah data yang telah diubah ke dalam sebuah bentuk yang mempunyai arti dan berguna bagi pemakai tertentu atau khusus.
Pengertian Sistem Informasi
Menurut James B. Bower, Robert E. Schlosser dan Maurice S. Newman (1985): suatu sistem informasi adalah suatu cara yang sudah tertentu untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh organisasi untuk beroperasi dengan cara yang sukses dan untuk organisasi bisnis dengan cara yang menguntungkan.
Audit Sistem Informasi
Audit system informasi adalah cara untuk melakukan pengujian terhadap system informasi yang ada di dalam organisasi untuk mengetahui apakah system informasi yang dimiliki telah sesuai dengan visi, misi dan tujuan organisasi, menguji performa system informasi dan untuk mendeteksi resiko-resiko dan efek potensial yang mungkin timbul.
Dalam pelaksanaannya, auditor system informasi mengumpulkan bukti-bukti yang memadai melalui berbagai teknik termasuk survei, interview, observasi dan review dokumentasi (termasuk review source-code bila diperlukan). Satu hal yang unik, bukti-bukti audit yang diambil oleh auditor biasanya mencakup pula bukti elektronis (data dalam bentuk file softcopy). Biasanya, auditor system informasi menerapkan teknik audit berbantuan komputer, disebut juga dengan CAAT (Computer Aided Auditing Technique). Teknik ini digunakan untuk menganalisa data, misalnya saja data transaksi penjualan, pembelian, transaksi aktivitas persediaan, aktivitas nasabah, dan lain-lain.
Sesuai dengan standar auditing ISACA (Information Systems Audit and Control Association), selain melakukan pekerjaan lapangan, auditor juga harus menyusun laporan yang mencakup tujuan pemeriksaan, sifat dan kedalaman pemeriksaan yang dilakukan. Laporan ini juga harus menyebutkan organisasi yang diperiksa, pihak pengguna laporan yang dituju dan batasan-batasan distribusi laporan. Laporan juga harus memasukkan temuan, kesimpulan, rekomendasi sebagaimana layaknya lapor-an audit pada umumnya.

Pengertian Teknologi Informasi
Teknologi Informasi adalah suatu hardware (perangkat keras) dan software (perangkat lunak) yang digunakan oleh sistem informasi, hardware atau perangkat keras merupakan peralatan fisik yang terlibat dalam pemrosesan informasi seperti computer, workstation, peralatan jaringan, tempat penyimpanan data serta peralatan transmisi. Software adalah program computer yang menginterpretasikan apa yang harus dilakukan.

Teknologi Informasi Auditing
Audit teknologi informasi adalah bentuk pengawasan dan pengendalian dari infrastruktur teknologi informasi secara menyeluruh. Audit teknologi informasi ini dapat berjalan bersama-sama dengan audit finansial dan audit internal, atau dengan kegiatan pengawasan dan evaluasi lain yang sejenis. Pada mulanya istilah ini dikenal dengan audit pemrosesan data elektronik, dan sekarang audit teknologi informasi secara umum merupakan proses pengumpulan dan evaluasi dari semua kegiatan sistem informasi dalam perusahaan itu. Istilah lain dari audit teknologi informasi adalah audit komputer yang banyak dipakai untuk menentukan apakah aset sistem informasi perusahaan itu telah bekerja secara efektif, dan integratif dalam mencapai target organisasinya.
Adapun audit sistem informasi merupakan gabungan dari berbagai macam ilmu, antara lain :
1. Traditional Auditing
Traditional Auditing memberikan pengetahuan dan pengalaman tentang teknik pengendalian internal di sebuah sistem informasi.Beberapa pengendalian yang dilakukan dalam audit tradisional dapat dilakukan secara langsung dalam pengendalian lingkungan PDE. Metodologi umum untuk mengumpulkan dan mengevaluasi bukti yang digunakan pada lingkungan PDE berasal dari audit tradisional. Auditor yang berpengalaman dengan tambahan pemahaman pengetahuan tentang komputer akan lebih mudah menerapkan logika pengendalian internal yang tradisional ke basis computer.
2. Manajemen Sistem Informasi
Banyak kejadian ketika awal penerapan sebuah sistem pemrosesan data elektronik terjadi banyak ‘kecelakaan’. Seringkali memerlukan biaya yang sangat tinggi dan sering pula terjadi kegagalan dalam pencapaian tujuan. Hal ini karena belum adanya manajemen sistem informasi yang baik pada saat itu. Sebuah Information System Management akan menghasilkan cara-cara penerapan sistem informasi berbasis komputer pada perusahaan dengan lebih baik melalui tahap-tahap pengembangan sistem, seperti: analisis sistem, perancangan sistem, programming, testing, implementation dan kemudian operasional serta pemantauan dan evaluasinya.
3. Ilmu Komputer
Pengetahuan teknik mengenai ilmu komputer sangat penting agar dapat menghasilkan kemampuan sistem informasi berbasis komputer yang dapat digunakan untuk safeguard assets, integritas data, efektifitas dan efisiensi. Teknologi komputer yang berkembang pesat dengan munculnya e-commerce, e-business, dan sebagainya akan membawa pengaruh besar kepada perkembangan teknologi informasi.
4. Behavioral Science
Kegagalan penerapan sistem informasi berbasis komputer di banyak organsiasi seringkali juga karena masalah perilaku organisasional, yang terkadang sering diabaikan dalam pengembangan sistem informasi. Kegagalan tersebut dikarenakan oleh adanya ‘resistance to change’ yang berasal dari puhak-pihak yang terkena dampak penerapan sistem informasi berbasis komputer.
Ketika merencanakan suatu proses audit, auditor perlu mempertimbangkan suatu kombinasi semestinya teknik audit secara manual dan teknik audit secara berbantuan komputer, dalam penggunaan TABK faktor – faktor ini harus dipertimbangkan :
1. Pengetahuan, keahlian dan pengalaman komputer yang dimiliki oleh auditor
2. Tersedianya TABK dan fasilitas komputer yang sesuai
3. Ketidakpraktisan pengujian manual
4. Efektivitas dan efisiensi
5. Saat pelaksanaan
Jenis Audit Sistem Informasi
Operational audit, terkonsen pada efisiensi dan efectifitas sumberdaya digunakan untuk melaksanakan tugas, meliputi kesesuaian praktik&prosedur dengan peraturan.
Compliance audit terkonsentrasi pada cakupan undang-undang, peraturan pemerintah, pengendalian dan kewajiban badan eksternal lain yang telah diikut.
Project manajement&change control audit,(dulu dikenal sebagai suatu pengembangan sistem audit)terkonsentrasi oleh efesiensi&efektifitas pada berbagai tahap pengembangan sistem siklus kehidupan yang sedang diselenggarakan.
Internal control audit terkonsentrasi pada evaluasi struktur pengendalian internal.
Financial audit terkonsentrasi pada kewajaran laporan keuangan yang menunjukan posisi keuangan, aliran kas dan hasil kinerja perusahaan.
Fraud audit adalah nonrecurring audit yang dilaksanakan untuk mengumpulkan bukti untuk menentukan apakah sedang terjadi, telah terjadi atau akan terjadi kecurangan. Dan penyelesaian hal sesuai dengan pemberian tanggung jawab.



Tujuan Audit Sistem Informasi
Tujuan Audit Sistem Informasi menurut Ron Weber yaitu:
a) Meningkatkan keamanan aset-aset perusahaan.
b) Meningkatkan data dan menjaga integritasi data.
c) Meningkatkan efektifitas sistem
d) Meningkatkan efisiensi sistem
e) Ekonomis
Tujuan Audit Sistem Informasi dapat dikelompokkan ke dalam dua aspek utama, yaitu:
1. Conformance (Kesesuaian)
Pada kelompok tujuan ini audit sistem informasi difokuskan untuk memperoleh kesimpulan atas aspek kesesuaian, yaitu : Confidentiality (Kerahasiaan), Integrity (Integritas), Availability (Ketersediaan) dan Compliance (Kepatuhan).
2. Performance (Kinerja)
Pada kelompok tujuan ini audit sistem informasi difokuskan untuk memperoleh kesimpulan atas aspek kinerja, yaitu : Effectiveness (Efektifitas), Efficiency (Efisiensi), Reliability (Kehandalan).
Tahap-tahap Audit Sistem Informasi
Audit Sistem Informasi dapat dilakukan dengan berbagai macam tahap-tahap. Tahap-tahap audit terdiri dari 5 tahap sebagai berikut :
1. Tahap pemeriksaan pendahuluan
2. Tahap pemeriksaan rinci.
3. Tahap pengujian kesesuaian.
4. Tahap pengujian kebenaran bukti.
5. Tahap penilaian secara umum atas hasil pengujian.

Tata kelola dan audit sistem informasi
Metodologi Audit SI/TI
Dalam melaksanakan audit TI diterapkan metodologi audit TI yang sesuai dengan metodologi yang diajukan oleh IT Assurance Guide: Using COBIT. Tetapi sebelum menentukan pilihan menggunakan COBIT sebagai kerangka kerja audit, dilakukan beberapa pertimbangan diantaranya yaitu dengan melakukan benchmarking antara kerangka kerja audit yang ada seperti Ron Weber [1], Queensland Audit Office dan Jack Champlain [3]. Semua kerangka audit tersebut dipetakan sehingga didapat sebuah kesimpulan bahwa kerangka COBIT adalah kerangka kerja audit yang paling lengkap. Kemudian penulis juga melakukan perbandingan antara COBIT dengan ITIL (Information Technology Infrastructure Library) [4] untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas dalam proses pada domain Delivery and Support.
Dalam melaksanakan tahapan audit, tidak semua langkah yang ada didalam panduan tersebut dilaksanakan semuanya, dengan alasan mengurangi pengulangan aktivitas, maka tetap berpegang pada aturan-aturan yang bersifat umum yang telah ditetapkan oleh IT Assurance Guide [5].
Pada dasarnya dalam metodologi audit/assurance, dilakukan metodologi pengumpulan data, yang meliputi:
i.   Penelaahan dokumentasi kebijakan teknik maupun non-teknis yang menjadi dasar pengembangan Universitas XYZ.
ii.  Observasi dan wawancara dengan pihak terkait, wawancara dilakukan dengan pihak terkait yaitu kepala pusat Unit Cybernet, kepala pusat
     pengembangan sistem, staf Cybernet, Direktur Akademik, staf pengajar dan mahasiswa.
iii. Analisa basis data.
iv.  Analisa jaringan.
Dalam melaksanakan evaluasi, dilakukan beberapa langkah, yaitu:
a. Penentuan Rencana Audit
Dalam penentuan rencana audit, terdapat langkah-langkah yang dilakukan, yaitu:
1. Memahami visi dan misi dari Universitas XYZ, sasaran, tujuan dan prosesnya.
2. Mengidentifikasi kebijakan, standar, pedoman serta prosedur dari Universitas XYZ.
3. Melakukan analisis resiko.
b. Menentukan lingkup audit dan tujuan audit
Dalam menentukan lingkup audit dan tujuan audit penulis melakukan hal-hal berikut:
1. Menentukan tujuan audit TI.
2. Melakukan pemilihan control objective yang akan digunakan untuk menguji  keefektifan dari proses TI yang ada.
3. Mendokumentasikan arsitektur yang ada di Universitas XYZ.
4. Mendefinisikan proses-proses TI yang akan dikaji.
5. Mendefinisikan komponen TI yang ada di Universitas XYZ.
c. Melakukan kajian di universitas XYZ
Kajian akan dilakukan dengan menggunakan panduan yang ada dalam melakukan sebuah kajian teknologi informasi/IT assurance guide. Kajian ini meliputi detailed control objective yang disesuaikan dengan keadaan dari Universitas XYZ (berdasar pada high level control objective). Kajian akan dilakukan dengan pendekatan audit yang sudah dibuat. Setelah proses pengkajian selesai tahap berikutnya adalah mendokumentasikan temuan-temuan hasil audit.
d. Melakukan analisa hasil audit
Setelah kajian dilakukan, selanjutnya menganalisis temuan-temuan yang didapat. Diharapkan hasil dari tahap analisis ini mendapatkan suatu kesimpulan alasan terjadinya permasalahan serta solusi terhadap permasalahan tersebut.

Perlunya kontrol dan audit
Faktor-faktor yang mendorong pentingnya kontrol dan audit SI adalah antara lain untuk:
a) Mendeteksi agar komputer tidak dikelola secara kurang terarah
b) Mendeteksi resiko pengambilan keputusan yang salah akibat informasi hasil proses sistem komputerisasi salah/lambat/tidak lengkap
c) Menjaga aset perusahaan karena nilai hardware, software dan dan personil lazimnya tinggi
d) Mendeteksi resiko error komputer
e) Mendeteksi resiko penyalahgunaan komputer (fraud)
f) Menjaga kerahasiaan
g) Meningkatkan pengendalian evolusi penggunaan komputer

Tahapan Audit
a) Subjek Audit
   Tentukan/identifkasi unit/lokasi yang diaudit
b) Sasaran audit
   Tentukan sistem secra spesifik, fungsi atau unit orgainisasi yang akan diperiksa
c) Jangkauan audit
   Identifikasi sistem secara spesifik, fungsi atau unit organisasi untuk       dimasukkan lingkup pemeriksaan.
d) Rencana pre-audit
1. Identifikasi kebutuhan keahlian teknik dan sumber daya yang diperlukan untuk    audit
2. Identifikasi sumber bukti untuk tes atau review seperti fungsi flowchart, kebijakan, standard prosedur dan kertas kerja audit sebelumnya.
e) Prosedur audit dan langka-langkah pengumpulann bukti audit
1. Identifikasi dan pilih pendekatan audit untuk memeriksa dan menguji pengendalian intern
2. Identifikasi daftar individu untuk interview
3. Identifikasi dan menghasilkan kebijakan yang berhubungan dengan bagian,   standar dan pedoman untuk interview
4. Mengembangakn instrumen audit dan metodologi pengujian dan pemeriksaan kontrol internal
f) Prosedur untuk evaluasi
1. Organisasikan sesuai kondisi dan situasi
2. Identifikasi prosedur evaluasi atas tes efektifitas dan efisiensi sistem, evaluasi kekuatan dari dokumen, kebijakan dan prosedur yang diaudit
g) Laporan hasil audit
   Siapkan laporan yang objektif, konsteuktif (bersifat membangun) dan  menampung penjelasan audit.

Alasan Mengapa Audit TI Diperlukan
Tidak dapat dipungkiri bahwa, saat ini, tingkat ketergantungan dunia usaha dan sektor usaha lainnya, termasuk badan-badan pemerintahan, terhadap teknologi informasi (TI) semakin lama semakin tinggi. Pemanfaatan TI di satu sisi dapat meningkatkan keunggulan kompetitif suatu organisasi, akan tetapi di sisi lain juga memungkinkan timbulnya risiko-risiko yang sebelumnya tidak pernah ada. Besarnya risiko yang mungkin muncul akibat penerapan TI di suatu perusahaan membuat audit TI sangat penting untuk dilakukan.
Ron Weber, Dekan Fakultas Teknologi Informasi, Monash University , dalam salah satu bukunya: Information System Controls and Audit (Prentice-Hall, 2000) menyatakan beberapa alasan penting mengapa audit TI perlu dilakukan, antara lain:
1. Kerugian akibat kehilangan data
2. Kesalahan dalam pengambilan keputusan
3. Risiko kebocoran data
4. Penyalahgunaan Komputer
5. Kerugian akibat kesalahan proses perhitungan
6. Tingginya nilai investasi perangkat keras dan perangkat lunak komputer

3.1.        Kesimpulan
Audit adalah proses mengumpulkan dan mengevaluasi fakta untuk memutuskan apakah sistem komputer yang merupakan aset bagi perusahaan terlindungi, integritas data terpelihara, sesuai dengan tujuan organisasi untuk mencapai efektifitas, dan efisiensi dalam penggunaan sumber daya


Daftar pustaka
http://blog.pasca.gunadarma.ac.id/2012/06/07/audit-sistem-informasi-akuntansi-teknologi-sistem-informasi/
https://wisudarini.wordpress.com/2011/11/02/audit-teknologi-informasi/
http://irwantricahyono.blogspot.com/2016/03/makalah-audit-sistem-informasi.html
http://aditiariz.blogspot.com/2017/10/audit-teknologi-sistem-informasi.html
http://tatakeloldanauditsisteminformasinaro.blogspot.com/2011/12/tata-kelola-dan-audit-sistem-informasi.html
http://fitharikhadir.blogspot.com/2016/01/audit-sistem-informasi-dan-prosedur.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar