Blind Search merupakan pencarian asal ketemu. Jika solusi
sudah ketemu, maka pencarian akan dihentikan. Jika dibuat skemanya, pencarian
buta hanya mengenal tiga bagian, [masalah]-[pencarian]-[solusi]. Misalkan dalam
kotak ada 3 kelereng warna merah, 3 biru, dan 3 kuning. Masalahnya adalah,
ambillah satu kelereng yang berwarna merah. Solusi, setelah melakukan
pencarian, kemudian didapat satu kelereng warna merah, nah, itulah solusinya.
model
pencarian blind search yang tidak memiliki informasi awal, model pencarian ini
memiliki tiga ciri – ciri utama yaitu:
1. Membangkitkan simpul berdasarkan urutan.
2. Kalau ada solusi maka solusi akan ditemukan.
3. Hanya memiliki informasi tentang node yang telah dibuka (node selanjutnya tidak diketahui).
4. Variabel data pada Blind Search tidak mempunyai atribut / informasi tambahan.
1. Membangkitkan simpul berdasarkan urutan.
2. Kalau ada solusi maka solusi akan ditemukan.
3. Hanya memiliki informasi tentang node yang telah dibuka (node selanjutnya tidak diketahui).
4. Variabel data pada Blind Search tidak mempunyai atribut / informasi tambahan.
A.
Breadth First Search.
Breadth First Search yaitu
model pencarian yang memakai metode melebar. Untuk mencari hasilnya, model Breadth First Search ini menggunakan teknik pencarian
persoalannya dengan cara membuka node (titik) pada tiap levelnya. Algoritma yang melakukan pencarian
secara melebar yang mengunjungi simpul secara preorder yaitu mengunjungi suatu
simpul kemudian mengunjungi semua simpul yang bertetangga dengan simpul
tersebut terlebih dahulu. Selanjutnya, simpul yang belum dikunjungi dan
bertetangga dengan simpul-simpul yang tadi dikunjungi, demikian seterusnya.
algoritma BFS menggunakan graf sebagai media representasi persoalan, tidak
sulit untuk mengaplikasikan algoritma ini dalam persoalan-persoalan teori graf.
Contoh Algoritma Breadth First Search :
Dalam
algoritma Breadth First Search,
simpul anak yang telah dikunjungi disimpan dalam suatu antrian. Antrian ini
digunakan untuk mengacu simpul-simpul yan bertetangga dengannya yang akan
dikunjungi kemudian sesuai urutan pengantrian. Untuk memperjelas cara kerja
algoritma Breadth First Search beserta antrian yang digunakannya,
berikut langkah-langkah algoritma Breadth
First Search:
1. Masukkan simpul ujung (akar) ke dalam antrian.
2. Ambil simpul dari awal antrian, lalu cek apakah simpul merupakan solusi.
3. Jika simpul merupakan solusi, pencarian selesai dan hasil dikembalikan.
4. Jika simpul bukan solusi, masukkan seluruh simpul yang bertetangga dengan simpul tersebut (simpul anak) ke dalam antrian.
5. Jika antrian kosong dan setiap simpul sudah dicek, pencarian selesai dan mengembalikan hasil solusi tidak ditemukan.
6. Ulangi pencarian dari langkah kedua.
1. Masukkan simpul ujung (akar) ke dalam antrian.
2. Ambil simpul dari awal antrian, lalu cek apakah simpul merupakan solusi.
3. Jika simpul merupakan solusi, pencarian selesai dan hasil dikembalikan.
4. Jika simpul bukan solusi, masukkan seluruh simpul yang bertetangga dengan simpul tersebut (simpul anak) ke dalam antrian.
5. Jika antrian kosong dan setiap simpul sudah dicek, pencarian selesai dan mengembalikan hasil solusi tidak ditemukan.
6. Ulangi pencarian dari langkah kedua.
Keuntungan
Breadth First Search :
1. Tidak akan menemui jalan buntu.
2. Jika ada satu solusi, maka breadth-first search akan menemukannya. Dan, jika ada lebih dari satu solusi, maka solusi minimum akan ditemukan.
1. Tidak akan menemui jalan buntu.
2. Jika ada satu solusi, maka breadth-first search akan menemukannya. Dan, jika ada lebih dari satu solusi, maka solusi minimum akan ditemukan.
Kelemahan
Breadth First Search :
1. Membutuhkan memori yang cukup banyak, karena menyimpan semua node dalam satu pohon.
2. Membutuhkan waktu yang cukup lama.
1. Membutuhkan memori yang cukup banyak, karena menyimpan semua node dalam satu pohon.
2. Membutuhkan waktu yang cukup lama.
B.
Depth First Search.
Pencarian dilakukan pada satu node dalam setiap level
dari yang paling kiri. Jika pada level yang paling dalam, solusi belum
ditemukan, maka pencarian dilanjutkan pada node sebelah kanan. Node yang kiri
dapat dihapus dari memori. Jika pada level yang paling dalam tidak ditemukan
solusi, maka pencarian dilanjutkan pada level sebelumnya. Demikian seterusnya
sampai ditemukan solusi. Jika solusi ditemukan
maka tidak diperlukan proses backtracking (penelusuran balik untuk mendapatkan
jalur yang dinginkan).
Kelebihan Depth
First Search adalah:
1. Pemakain memori hanya sedikit, berbeda jauh dengan BFS yang harus menyimpan semua node yang pernah dibangkitkan.
2. Jika solusi yang dicari berada pada level yang dalam dan paling kiri, maka DFS akan menemukannya secara cepat.
1. Pemakain memori hanya sedikit, berbeda jauh dengan BFS yang harus menyimpan semua node yang pernah dibangkitkan.
2. Jika solusi yang dicari berada pada level yang dalam dan paling kiri, maka DFS akan menemukannya secara cepat.
Kelemahan Depth First Search adalah:
1. Jika pohon yang dibangkitkan mempunyai level yang dalam (tak terhingga), maka tidak ada jaminan untuk menemukan solusi (Tidak Complete).
2. Jika terdapat lebih dari satu solusi yang sama tetapi berada pada level yang berbeda, maka pada DFS tidak ada jaminan untuk menemukan solusi yang paling baik (Tidak Optimal).
Sumber
:
http://www.elangsakti.com/2013/03/bahasan-fundamental-tentang-blind.html
http://www.churdhulz.byethost22.com/blogs/pengertian-breadth-first-search-bfs?i=1
http://anthonilockheart.blogspot.co.id/2013/04/depth-first-search-dfs-breath-first.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar