Artifical Neural
Network
Neural Network merupakan kategori ilmu Soft Computing.
Neural Network sebenarnya mengadopsi dari kemampuan otak manusia yang mampu
memberikan stimulasi/rangsangan, melakukan proses, dan memberikan output.
Output diperoleh dari variasi stimulasi dan proses yang terjadi di dalam otak
manusia. Kemampuan manusia dalam memproses informasi merupakan hasil
kompleksitas proses di dalam otak. Misalnya, yang terjadi pada anak-anak,
mereka mampu belajar untuk melakukan pengenalan meskipun mereka tidak
mengetahui algoritma apa yang digunakan. Kekuatan komputasi yang luar biasa
dari otak manusia ini merupakan sebuah keunggulan di dalam kajian ilmu
pengetahuan.
1. Pengklasifikasian pola
2. Memetakan pola yang didapat dari input ke dalam pola
baru pada output
3. Penyimpan pola yang akan dipanggil kembali
4. Memetakan pola-pola yang sejenis
5. Pengoptimasi permasalahan
6. Prediksi
Jaringan Syaraf Tiruan (Artificial Neural Network) adalah sebuah
model matematik yang berupa kumpulan unit yang terhubung secara parallel yang
bentuknya menyerupai jaringan saraf pada otak manusia (neural)
Jaringan syaraf tiruan sering digunakan juga dalam bidang kecerdasan buatan. Lalu kalau begitu apa bedanya jaringan syaraf tiruan dengan kecerdasan buatan?
Kecerdasan buatan bertujuan
untuk membuat sebuah mesin dapat mengerjakan suatu pekerjaan layaknya seperti
manusia. Nah itu berarti kita harus bisa membuat mesin itu berfikir ,
menyelesaikan suatu masalah layaknya manusia. Jaringan syaraf tiruan ini adalah
salah satu algoritma berpikirnya dari kecerdasan buatan.
Menurut seorang ahli jaringan syaraf tiruan bernama Haykin S. Jaringan
syaraf tiruan itu seperti sebuah prosesor yang dapat menyimpan pengetahuan dan
pengalaman sehingga prosesor ini dapat bekerja menyerupai otak manusia yang
dapat beradapatasi dengan masalah.
Jadi, Jaringan syaraf tiruan itu adalah metode/algoritma yang dapat
membuat komputer mempunyai otak pintar seperti manusia yang bisa beradaptasi
terhadap masalah.
Sejarah
Perkembangan ilmu Neural Network sudah ada sejak tahun
1943 ketika Warren McCulloch dan Walter Pitts memperkenalkan perhitungan model
neural network yang pertama kalinya. Mereka melakukan kombinasi beberapa processing
unit sederhana bersama-sama yang mampu memberikan peningkatan secara
keseluruhan pada kekuatan komputasi.
Hal ini dilanjutkan pada penelitian yang dikerjakan
oleh Rosenblatt pada tahun 1950, dimana dia berhasil menemukan sebuah two-layer
network, yang disebut sebagai perceptron. Perceptron
memungkinkan untuk pekerjaan klasifikasi pembelajaran tertentu dengan
penambahan bobot pada setiap koneksi antar-network.
1943 : Waffen McCulloh dan Walter Pitts merancang
model matematis dari sel-sel Otak.
1949 :Hebb menyatakan informasi dapat
disimpan dalam koneksi-koneksi antar neuron.
1958 : Rosenblatt mengembangkan konsep dasar
tentang perceptron untuk klasifikasi pola
1982 :Kohonen mengembangkan metode jaringan syaraf buatan
unsupervised learning
1982 :Grossberg mengenalkan sejumlah arsitektur jaringan (
ART, ART2, ART3)
1982 :Hopfield mengembangkan jaringan syaraf reccurent
untuk menyimpan informasi.
Bagaimana Jaringan Syaraf Tiruan Bekerja ?
Artificial Neural
Network Bekerja
|
|
Ada tiga paradigma bagaimana
jaringan syaraf tiruan dapat berfikir dan beradaptasi terhadap suatu masalah,
tiga paradigma tersebut adalah :
1.
Supervised Learning
2.
Unsupervised
Learning
3.
Reinforced
Learning
Supervised Learning (pembelajaran terawasi) adalah metode
pembelajaran yang menyimpulkan pemetaan data dengan membandingkan
ketidaksesuaian antara pemetaan data saat ini ( yang mengandung knowledge saat
ini) dengan pemetaan data sebelumnya (yang mengandung knowledge sebelumnya).
Unsupervised Learning (pembelajaran tidak terawasi) adalah metode
pembelajaran yang mengelompokkan unit-unit yang hampir sama dalam area
tertentu. Metode ini biasa digunakan untuk pengklasifikasikan pola.
Reinforced Learning, adalah metode yang membuat system (system) dapat
belajar dari keputusan yang diambil sebelumnya dengan cara memberikan reward
setiap kali system melakukan suatu hal yang benar. Dengan pemberian reward ini
system akan mencari hal apa yang harus dilakukan agar mendapatkan lebih banyak
lagi reward, sehingga system dapat terus berkembang. System (learner) dibiarkan
belajar sendiri dengan lingkungan, ketika system bermain berdasarkan rule maka
akan diberi reward, ketika tidak akan diberi punishment.
Sebelum menggunakan Jaringan
Syaraf Tiruan kita harus mempertimbangkan tiga hal yaitu :
1.
Model apa yang akan
kita gunakan
2.
Algoritma belajar apa yang
akan kita gunakan
3.
Bagaimana caranya agar JST
tahan terhadap masalah
Manfaat Jaringan Syaraf Tiruan
Dalam kehidupan sehari-hari
jaringan syaraf tiruan digunakan dalam aplikasi yang berkaitan dengan hal-hal
berikut :
1.
Identifikasi dan control
: Kontrol kendaraan, Natural Resources Mangement
2.
Pengambil keputusan dalam
video game: Chess, Poker, Backgammon
3.
Pengenal Pola : Radar,
Pengenal wajah, Pengenal objek
4.
Diagnosa Medis untuk
mendeteksi penyakit kangker
Konsep Neural Network
1. Proses Kerja Jaringan Syaraf Pada Otak
Manusia
Ide dasar Neural Network dimulai dari otak manusia,
dimana otak memuat sekitar 1011 neuron. Neuron ini
berfungsi memproses setiap informasi yang masuk. Satu neuron memiliki 1 akson,
dan minimal 1 dendrit. Setiap sel syaraf terhubung dengan syaraf lain,
jumlahnya mencapai sekitar 104 sinapsis. Masing-masing sel itu
saling berinteraksi satu sama lain yang menghasilkan kemampuan tertentu pada
kerja otak manusia.
Dari gambar di atas, bisa dilihat ada beberapa bagian
dari otak manusia, yaitu:
1. Dendrit (Dendrites) berfungsi untuk mengirimkan
impuls yang diterima ke badan sel syaraf.
2. Akson (Axon) berfungsi untuk mengirimkan impuls
dari badan sel ke jaringan lain
3. Sinapsis berfungsi sebagai unit fungsional di antara
dua sel syaraf.
Proses yang terjadi pada otak manusia adalah:
Sebuah neuron menerima impuls dari neuron lain melalui
dendrit dan mengirimkan sinyal yang dihasilkan oleh badan sel melalui akson.
Akson dari sel syaraf ini bercabang-cabang dan berhubungan dengan dendrit dari
sel syaraf lain dengan cara mengirimkan impuls melalui sinapsis. Sinapsis
adalah unit fungsional antara 2 buah sel syaraf, misal A dan B, dimana yang
satu adalah serabut akson dari neuron A dan satunya lagi adalah dendrit dari
neuron B. Kekuatan sinapsis bisa menurun/meningkat tergantung seberapa besar
tingkat propagasi (penyiaran) sinyal yang diterimanya. Impuls-impuls sinyal
(informasi) akan diterima oleh neuron lain jika memenuhi batasan tertentu, yang
sering disebut dengan nilai ambang (threshold).
2. Struktur Neural Network

Dari struktur neuron pada otak manusia, dan proses
kerja yang dijelaskan di atas, maka konsep dasar pembangunan neural network
buatan (Artificial Neural Network) terbentuk. Ide mendasar dari
Artificial Neural Network (ANN) adalah mengadopsi mekanisme berpikir sebuah
sistem atau aplikasi yang menyerupai otak manusia, baik untuk pemrosesan
berbagai sinyal elemen yang diterima, toleransi terhadap kesalahan/error,
dan juga parallel processing.
Karakteristik dari ANN dilihat dari pola hubungan
antar neuron, metode penentuan bobot dari tiap koneksi, dan fungsi aktivasinya.
Gambar di atas menjelaskan struktur ANN secara mendasar, yang dalam
kenyataannya tidak hanya sederhana seperti itu.
1. Input, berfungsi seperti dendrite
2.Output, berfungsi seperti akson
3. Fungsi aktivasi, berfungsi seperti sinapsis
Neural network dibangun dari banyak node/unit yang
dihubungkan oleh link secara langsung. Link dari unit yang satu ke unit yang
lainnya digunakan untuk melakukan propagasi aktivasi dari unit pertama ke unit
selanjutnya. Setiap link memiliki bobot numerik. Bobot ini menentukan kekuatan
serta penanda dari sebuah konektivitas.
Proses pada ANN dimulai dari input yang diterima oleh
neuron beserta dengan nilai bobot dari tiap-tiap input yang ada. Setelah masuk
ke dalam neuron, nilai input yang ada akan dijumlahkan oleh suatu fungsi
perambatan (summing function), yang bisa dilihat seperti pada di gambar
dengan lambang sigma (∑). Hasil penjumlahan akan diproses oleh fungsi aktivasi
setiap neuron, disini akan dibandingkan hasil penjumlahan dengan threshold (nilai
ambang) tertentu. Jika nilai melebihi threshold, maka aktivasi
neuron akan dibatalkan, sebaliknya, jika masih dibawah nilaithreshold,
neuron akan diaktifkan. Setelah aktif, neuron akan mengirimkan nilai output
melalui bobot-bobot outputnya ke semua neuron yang berhubungan dengannya.
Proses ini akan terus berulang pada input-input selanjutnya.
ANN terdiri dari banyak neuron di dalamnya.
Neuron-neuron ini akan dikelompokkan ke dalam beberapa layer. Neuron yang
terdapat pada tiap layer dihubungkan dengan neuron pada layer lainnya. Hal ini
tentunya tidak berlaku pada layer input dan output, tapi hanya layer yang
berada di antaranya. Informasi yang diterima di layer input dilanjutkan ke
layer-layer dalam ANN secara satu persatu hingga mencapai layer terakhir/layer
output. Layer yang terletak di antara input dan output disebut sebagai hidden
layer. Namun, tidak semua ANN memiliki hidden layer, ada juga yang hanya
terdapat layer input dan output saja.
Penerapan Artifical
Neural Network
Artificial Neural Network (Jaringan Syaraf Tiruan),
dimana dalam sepuluh tahun terakhir pengaplikasiannya telah banyak dikembangkan
di berbagai bidang dalam kehidupan manusia. Seperti contoh Aplikasi Adaptive
Inteligent System adalah Sistem mengenali Panas, Hangat, dan Dingin Menggunakan
Jaringan Syaraf Tiruan dan Himpunan Fuzzy begitu juga seperti Adaptive Noise
Canceling yang menggunakan jaringan syaraf tiruan untuk membersihkan gangguan
pada telephone (dikenal dengan echo) dan mengurangi kesalahan tranmisi modem
dll.
Salah satu contoh adalah :
Dalam
perkembangannya, ilmu Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI) telah
banyak diterapkan pada teknologi komputer dalam menyelesaikan suatu masalah
yang umumnya memerlukan pemikiran seorang ahli, dan ANN Perceptron merupakan
salah satu dari metode AI yang telah terbukti cukup handal untuk digunakan
sebagai teknik pengenalan atau pengindentifikasian.Tujuan dari dibuatnya karya
tulis ilmiah ini adalah untuk menerapkan metode Jaringan Syaraf Tiruan atau
Artificial Neural Network dengan algortima Perceptron dalam menentukan penyakit
cacar daun dan bercak daun pada daun tembakau serta daun cengkeh, dimana sampel
daun-daun tersebut dianalisis melalui kedelapan gejala atau ciri yang
ditimbulkannya.
Tahapan awal yang
dilakukan yaitu mengumpulkan beberapa sampel daun tembakau dan daun cengkeh,
baik yang terkena penyakit maupun tidak. Kemudian mengelompokkan gejala atau
ciri khusus yang ditimbulkan pada setiap daunnya dari penyakit cacar daun dan
bercak daun. Ciri penyakit yang positif terlihat pada masing-masing daun akan
direpresentasikan dengan nilai bipolar [1, -1], dimana ciri tersebut akan
digunakan sebagai nilai masukan pada tahap pelatihan (training) dan pengujian
(testing) dalam metode ANN.
Dari hasil
pengujian terhadap sampel sebanyak 20 daun untuk tahap training dan 10 sampel
daun untuk tahap testing, dengan perbandingan penyakit bercak daun dan cacar
daun adalah 50 : 50, learning rate sebesar 0,7, lapisan masukan sebanyak 8
buah, dan 1 buah lapisan luaran, didapat bahwa metode ANN Perceptron memiliki
persentase keberhasilan pengenalan penyakit sebesar 61% - 73% untuk data
non-learning, dan 100% untuk data learning pada kedua jenis daun tersebut.
Sumber :
http://www.psych.utoronto.ca/users/reingold/courses/ai/nn.html
http://sutikno.blog.undip.ac.id/files/2011/11/2-Fungsi-Aktivasi-dan-Perceptron.pdf
www.ejournal.himsya.ac.id/index.php/HIMSYATECH/article/view/45/40
http://socs.binus.ac.id/2012/07/26/konsep-neural-network/
http://note-why.blogspot.co.id/2012/10/artificial-neural-network-ann.html
NAMA : FARHAN JULIYANTO
NPM : 13114956
KELAS : 3KA32
NAMA : FARHAN JULIYANTO
NPM : 13114956
KELAS : 3KA32
Tidak ada komentar:
Posting Komentar