Senin, 21 Maret 2016

TUGAS 1 MANAJEMEN LAYANAN SISTEM INFORMASI

SECTION 1

PENGANTAR.

1.Bagaimana memahami layanan si?
Yaitu dengan cara melakukan penelitian atau analisis terhadap pemberian layanan kepada konsumen atau penggunanya, bahwa layanan merupakan suatu produk yang diberikan kepada pelanggan bertujuan memberikan kepuasan terhadap solusi yang diberikan oleh perusahaan. Kepuasan tersebut akan membuat pelanggan mempertimbangkan perusahaan mana yang dapat memberikan value lebih atas layanannya, karena pelanggan saat ini sudah semakin cerdas yaitu telah menempatkan kualitas layanan pada urutan teratas mengalahkan kualitas produk/jasa dalam hal pertimbangan untuk menggunakan/membeli barang/jasa. Jadi kepuasan pelanggan adalah nomor 1 dalam suat layanan, dengan pemberian kualtas produk dan pelayanan yang baik maka konsumen atau pengguna akan merasa di prioritaskan.

2.Kenapa sangat penting untuk perusahaan?
Karena sistem informasi dapat menolong perusahaan untuk :
1.      Meningkatkan Efisiensi Operasional
Investasi di dalam teknologi sistem informasi dapat menolong operasi perusahaan menjadi lebih efisien. Efisiensi operasional membuat perusahaan dapat menjalankan strategi keunggulan biaya low-cost leadership.
Dengan menanamkan investasi pada teknologi sistem informasi, perusahaan juga dapat menanamkan rintangan untuk memasuki industri tersebut (barriers to entry) dengan jalan meningkatkan besarnya investasi atau kerumitan teknologi yang diperlukan untuk memasuki persaingan pasar. Selain itu, cara lain yang dapat ditempuh adalah mengikat (lock in) konsumen dan pemasok dengan cara membangun hubungan baru yang lebih bernilai dengan mereka.
2.       Memperkenalkan Inovasi Dalam Bisnis
Penggunaan ATM. automated teller machine dalam perbankan merupakan contoh yang baik dari inovasi teknologi sistem informasi. Dengan adanya ATM, bank-bank besar dapat memperoleh keuntungan strategis melebihi pesaing mereka yang berlangsung beberapa tahun.
Penekanan utama dalam sistem informasi strategis adalah membangun biaya pertukaran (switching costs) ke dalam hubungan antara perusahaan dengan konsumen atau pemasoknya. Sebuah contoh yang bagus dari hal ini adalah sistem reservasi penerbangan terkomputerisasi yang ditawarkan kepada agen perjalanan oleh perusahaan penerbangan besar. Bila sebuah agen perjalanan telah menjalankan sistem reservasi terkomputerisasi tersebut, maka mereka akan segan untuk menggunakan sistem reservasi dari penerbangan lain.
3.      Membangun Sumber-Sumber Informasi Strategis
Teknologi sistem informasi memampukan perusahaan untuk membangun sumber informasi strategis sehingga mendapat kesempatan dalam keuntungan strategis. Hal ini berarti memperoleh perangkat keras dan perangkat lunak, mengembangkan jaringan telekomunikasi, menyewa spesialis sistem informasi, dan melatih end users.
Sistem informasi memungkinkan perusahaan untuk membuat basis informasi strategis (strategic information base) yang dapat menyediakan informasi untuk mendukung strategi bersaing perusahaan. Informasi ini merupakan aset yang sangat berharga dalam meningkatkan operasi yang efisien dan manajemen yang efektif dari perusahaan. Sebagai contoh, banyak usaha yang menggunakan informasi berbasis komputer tentang konsumen mereka untuk membantu merancang kampanye pemasaran untuk menjual produk baru kepada konsumen.
Fungsi dari sistem informasi tidak lagi hanya memproses transaksi, penyedia informasi, atau alat untuk pengambilan keputusan. Sekarang sistem informasi dapat berfungsi untuk menolong end user manajerial membangun senjata yang menggunakan teknologi sistem informasi untuk menghadapi tantangan dari persaingan yang ketat. Penggunaan yang efektif dari sistem informasi strategis menyajikan end usersmanajerial dengan tantangan manajerial yang besar.

3.Bagaimana manajemen layanan dapat membantu penyedia layanan untuk memberikan dan mengelola layanan ini
Memastikan kinerja penyedia layanan berada dalam batas-batas yang ditentukan dan disepakati.
Pencegahan pelanggaran SLA/Service Level Agreement.
Identifikasi dan pemantuan Indikator Utama Kinerja (Key Performance Indicators or KPI)
Penyediaan informasi kepada fungsi desain layanan untuk memungkinkan peningkatan kualitas pelayanan.

ITIL

KERANGKA ITIL

1.standar untuk manajemen layanan TI
Menurut Muchtar A.F layanan adalah suatu sikap yang dapat mengakibatkan rasa puas atau tidak puas yang dialami oleh konsumen pada saat terjadinya proses tindakan. Sedangkan menurut Antonius Aditya & Onno Purbo, layanan adalah sebuah produk yang memberikan solusi kepada pelanggan(Carapedia, 2015). Dari dua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa layanan merupakan suatu produk yang diberikan kepada pelanggan bertujuan memberikan kepuasan terhadap solusi yang diberikan oleh perusahaan. Kepuasan tersebut akan membuat pelanggan mempertimbangkan perusahaan mana yang dapat memberikan value lebih atas layanannya, karena pelanggan saat ini sudah semakin cerdas yaitu telah menempatkan kualitas layanan pada urutan teratas mengalahkan kualitas produk/jasa dalam hal pertimbangan untuk menggunakan/membeli barang/jasa. Oleh karena itu, penyampaian layanan kepada pelanggan juga tidak kalah penting untuk menjadi perhatian perusahaan. Karena kepuasan pelanggan adalah bentuk tercapainya tujuan bisnis perusahaan.
Mengelolah atau manajemen layanan diperlukan ketekunan dan keahlian agar dapat menarik perhatian pelanggan, dengan cara meningkatkan kualitas layanan dan pelayanan salah satunya. Pelanggan akan cenderung memilih perusahaan yang  memberikan pelayanan dengan value lebih dibandingkan perusahaan yang hanya menjual produk atau jasanya saja. Pelayanan yang dimaksud adalah mulai dari pemesanan, pengiriman yang tepat waktu dan tanpa cacat, hingga pemberian jaminan atas produk/jasa yang dibeli oleh pelanggan.
Persaingan bisnis saat ini sudah semakin maju. Masing-masing penyedia layanan bersaing untuk memberikan layanan yang terbaik agar diminati oleh pelanggan. Kemajuan tersebut didukung dengan adanya teknologi informasi (TI) yang turut berkembang di era teknlogi saat ini. Perkembangan teknologi ini semakin hari semakin kompleks yang memungkinkan segala sesuatu menjadi lebih cepat dan terjangkau hingga menyebabkan pelanggan juga memiliki hak atas permintaan yang lebih beragam. Keadaan ini membuat perusahaan memerlukan pendekatan yang lebih fleksibel untuk integrasai antara layanan TI dengan layanan konvensional perusahaan agar dapat bersaing dengan perusahaan lainnya yang serupa.
Integrasi yang melibatkan layanan TI dengan layanan konvensional serta semua sumber daya manusia tentunya akan membuat informasi yang dihasilkan juga semakin banyak dan kompleks. Informasi-informasi ini dapat digunakan oleh perusahaan sebagai sumber pengambilan keputusan atas pengembangan bisnis yang dijalankan. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa informasi yang sudah tersimpan rapi mengguanakan teknologi informasi kerap kali hilang atau jatuh ke tangan yang tidak memiliki hak semestinya. Oleh karena itu, dibutuhkan pengawasan dan pengontrolan terhadap informasi-informasi yang tersimpan.
Berdasarkan paparan sebelumnya, perusahaan yang berfokus pada kepuasan pelanggan  dengan menerepkan bantuan teknologi informasi dalam bisnisnya tentunya akan menghitung ulang biaya yang harus dikeluarkan. Karena penerapat TI juga akan mengeluarkan biaya yang cukup besar. Bagi perusahaan yang kurang atau bahkan tidak bisa mengelolah biaya perusahaan akan mengalami kesulitan bahkan kebangkrutan. Untuk itu, dibutuhkan adanya kontrol atas manajemen layanan terutama manajemen TI atauIT Service Management  (ITSM) dan juga pengamanan data untuk kontrol atas informasi yang ada pada manajemen informasi atau Information Security Management System (ISMS).


2. Komponen-komponen itil
ITIL atau Information Technology Infrastructure Library adalah suatu rangkaian dengan konsep dan teknik pengelolaan infrastruktur, pengembangan, serta operasi teknologi informasi (TI). ITIL diterbitkan dalam suatu rangkaian buku yang masing-masing membahas suatu topik pengelolaan (TI). Nama ITIL dan IT Infrastructure Library merupakan merek dagang terdaftar dari Office of Government Commerce (OGC) Britania Raya.
ITIL memberikan deskripsi detil tentang beberapa praktik (TI) penting dengan daftar cek, tugas, serta prosedur yang menyeluruh yang dapat disesuaikan dengan segala jenis organisasi (TI).
Walaupun dikembangkan sejak dasawarsa 1980-an, penggunaan ITIL baru meluas pada pertengahan 1990-an dengan spesifikasi versi keduanya (ITIL v2) yang paling dikenal dengan dua set bukunya yang berhubungan dengan ITSM (IT Service Management), yaitu Service Delivery (Antar Layanan) dan Service Support (Dukungan Layanan).
Pada awalnya ITIL adalah serangkaian lebih dari 40 buku pedoman tentang pengelolaan layanan IT yang terdiri dari 26 modul. Perpustakaan besar pertama ini juga dikenal sebagai ITIL 1.0. Antara 2000 dan 2004 disebabkan oleh peningkatan pelayanan yang berkesinambungan dan adaptasi terhadap situasi saat ini dalam lingkungan (TI) modern ITIL 1.0 di rilis besar dan digabungkan menjadi delapan inti manual: ITIL 2.0. Pada awal musim panas 2007 ITIL 3.0 diterbitkan. Ini didirikan struktur yang sama sekali baru. Ini terdiri dari tiga bidang utama:
* ITIL Core Publikasi
* ITIL Pelengkap Bimbingan
* ITIL Web Support Services

3.TUJUAN
adalah untuk menyediakan petunjuk untuk praktek terbaik dalam manajemen layanan teknologi informasi. Ini mencakup pilihan yang dapat diapdopsi dan diadaptasi oleh organisasi berdasarkan kebutuhan bisnisnya, keadaan, dan kedewasaan dari penyedia layanan

model manajemen pelayanan ITIL : gambar kegiatan dari tahap siklus hidup layanan





Section 2 : strategi layanan

1.Pengantar
Strategi layanan dari setiap penyedia layanan harus didasarkan atas dasar pengakuan bahwa pelanggan tidak membeli produk, mereka membeli kepuasan dari kebutuhan khusus. Oleh karena itu, untuk menjadi sukses, layanan yang disediakan harus dapat dirasakan oleh pelanggan untuk memberikan nilai yang cukup dalam bentuk manfaat yang ingin dicapai pelanggan. Mencapai pemahaman yang mendalam mengenai kebutuhan pelanggan, dalam hal apa kebutuhannya, kapan dan mengapa itu terjadi, juga membutuhkan pemahaman yang jelas tentang persis yang pelanggan yang sudah ada atau potensi pengguna dari penyedia layanan.
Strategi layanan tidak dapat diciptakan atau ada dalam isolasi strategi menyeluruh dan budaya organisasi yang dimiliki oleh penyedia layanan. Penyedia layanan mungkin ada dalam suatu organisasi semata‐mata untuk memberikan layanan pada satu unit bisnis yang spesifik, untuk layanan unit bisnis, atau mungkin beroperasi sebagai penyedia layanan eksternal yang melayani beberapa bisnis eksternal. Strategi yang diadopsi harus memberikan nilai yang cukup kepada pelanggan dan semua stakeholder penyedia layanan  ‐ harus memenuhi tujuan strategis penyedia layanan.

2.Resiko
Setiap penyedia layanan tunduk pada kekuatan kompetitif. Semua penyedia layanan dan pelanggan beroperasi dalam satu atau lebih pasar internal atau eksternal. Penyedia jasa harus berusaha untuk mencapai pemahaman yang lebih baik dibandingkan pesaingnya dalam pasar yang dinamis, pelanggan di dalamnya, dan kombinasi dari faktor keberhasilan kritis pasar yang unik.

3.Jenis penyedia layanan si
a. Perspective: visi dan arah yang berbeda
b. Position: dasar di mana penyedia layanan akan bersaing
c. Plan: bagaimana penyedia akan mencapai visi mereka
d. Pattern: cara mendasar untuk melakukan hal ‐ pola khas dalam keputusan dan tindakan dari waktu ke waktu.

4. manajemen pelayanan sebagai aset strategis otomatisasi proses manajemen layanan
Penggunaan ITIL untuk mengubah kemampuan manajemen layanan menjadi aset strategis, dengan menggunakan Manajemen Layanan untuk memberikan dasar bagi kompetensi inti, kinerja khusus dan keuntungan tahan lama, serta meningkatkan potensi penyedia layanan dari:
• kapabilitas: kemampuan penyedia layanan (dalam hal manajemen, organisasi proses, pengetahuan dan orang‐orang) untuk mengkoordinasikan, mengendalikan dan menyebarkan sumber daya.
• sumber daya: masukan langsung untuk memproduksi layanan,          misalnya keuangan, modal, infrastruktur, aplikasi, informasi dan orang‐orang.

Section 3.

Desain layanan

1.Mengapa dengan layanan
Layanan desain adalah kegiatan perencanaan dan pengorganisasian orang , infrastruktur , komunikasi dan komponen material layanan dalam rangka meningkatkan kualitas dan interaksi antara penyedia layanan dan pelanggan . Tujuan dari metodologi desain layanan adalah untuk merancang sesuai dengan kebutuhan pelanggan atau peserta , sehingga layanan ini , kompetitif dan relevan kepada pelanggan user-friendly. Tulang punggung dari proses ini adalah untuk memahami perilaku pelanggan , kebutuhan dan motivasi . [ Rujukan? ] Desainer Layanan menarik pada metodologi bidang seperti etnografi dan jurnalisme untuk mengumpulkan wawasan pelanggan melalui wawancara dan dengan membayangi pengguna jasa . Banyak pengamatan disintesis untuk menghasilkan konsep-konsep dan ide-ide yang biasanya digambarkan secara visual , misalnya dalam sketsa atau prototipe layanan . Layanan desain dapat menginformasikan perubahan ke layanan atau penciptaan layanan baru yang ada .

2.Lima aspek utama dari design layanan 
• Solusi layanan baru atau perubahan
 • Sistem manajemen layanan dan perangkatnya, khususnya Portfolio Layanan
• Arsitektur teknologi dan sistem manajemen
• Proses, peran dan kemampuan
• Metode pengukuran dan satuan

3.Tujuan design layanan
1. tujuan dari metodologi desain layanan adalah untuk merancang sesuai dengan kebutuhan pelanggan atau peserta , sehingga layanan ini , kompetitif dan relevan kepada pelanggan user-friendly. Tulang punggung dari proses ini adalah untuk memahami perilaku pelanggan , kebutuhan dan motivasi . [ Rujukan? ] Desainer Layanan menarik pada metodologi bidang seperti etnografi dan jurnalisme untuk mengumpulkan wawasan pelanggan melalui wawancara dan dengan membayangi pengguna jasa . Banyak pengamatan disintesis untuk menghasilkan konsep-konsep dan ide-ide yang biasanya digambarkan secara visual , misalnya dalam sketsa atau prototipe layanan . Layanan desain dapat menginformasikan perubahan ke layanan atau penciptaan layanan baru yang ada .
isi
Desain layanan untuk mempertemukan manfaat bisnis yang telah disetujui.
2.Desain proses untuk menunjang sikus hidup layanan.
3.Mengidentifikasi dan mengelola resiko.
4.Desain keamanan dan kerentanan infrastuktur TI, lingkungan layanan, arsitektur, kerangka kerja, dan dokumen untuk menunjang desain dari kuaitas solusi TI.
5.Membangun keahlian dan kemampuan dalam TI.
6.Berkontribusi terhadap keseluruhan peningkatan kualitas layanan TI.

4.Paket design layanan
mendefinisikan seluruh aspek dalam layanan TI dan keseluruhan persyaratan dari setiap tingkatan dalam siklus hidup layanan. SDP dihasilkan untuk setiap layanan TI baru, perubahan mayor, atau layanan TI yang dikeluarkan.

DAFTAR PUSTAKA
http://catatan-risma.blogspot.co.id/2015/10/standar-manajemen-layanan-dan-keamanan.html
http://www.ciosociety.com/?p=684
http://www.kulinet.com/baca/itil-sebagai-audit-kontrol-kualitas-pelayanan-it/1073/
id.wikipedia.org/wiki/ITIL
http://pengantarteknoliinformasi.blogspot.com/2011/06/pengertian-itil.html
https://mumtazgalery.wordpress.com/2013/12/11/apa-sih-it-infrastruktur-library-itil-itu/
http://yudhiiez-site.blogspot.co.id/2016/03/manajemen-layanan-sistem-informasi.html
http://andreasandiyana.blogspot.co.id/2016/03/manajemen-layanan-sistem-informasi.html
http://fitrinraini.blogspot.co.id/2016/03/tugas-softskill-manajemen-layanan.html
http://123desaingrafis.blogspot.co.id/2013/11/pengertian-layanan-desain.html

NAMA : FARHAN JULIYANTO
KELAS : 2KA32
NPM : 13114956