Selasa, 22 Maret 2016
Senin, 21 Maret 2016
TUGAS 1 MANAJEMEN LAYANAN SISTEM INFORMASI
SECTION 1
PENGANTAR.
1.Bagaimana memahami
layanan si?
Yaitu dengan cara melakukan penelitian atau analisis terhadap
pemberian layanan kepada konsumen atau penggunanya, bahwa layanan merupakan
suatu produk yang diberikan kepada pelanggan bertujuan memberikan kepuasan
terhadap solusi yang diberikan oleh perusahaan. Kepuasan tersebut akan membuat
pelanggan mempertimbangkan perusahaan mana yang dapat memberikan value lebih
atas layanannya, karena pelanggan saat ini sudah semakin cerdas yaitu telah
menempatkan kualitas layanan pada urutan teratas mengalahkan kualitas
produk/jasa dalam hal pertimbangan untuk menggunakan/membeli barang/jasa. Jadi
kepuasan pelanggan adalah nomor 1 dalam suat layanan, dengan pemberian kualtas
produk dan pelayanan yang baik maka konsumen atau pengguna akan merasa di
prioritaskan.
2.Kenapa sangat
penting untuk perusahaan?
Karena sistem informasi dapat menolong perusahaan untuk :
1.
Meningkatkan
Efisiensi Operasional
Investasi di dalam teknologi sistem informasi dapat menolong
operasi perusahaan menjadi lebih efisien. Efisiensi operasional membuat
perusahaan dapat menjalankan strategi keunggulan biaya low-cost leadership.
Dengan menanamkan investasi pada teknologi sistem informasi,
perusahaan juga dapat menanamkan rintangan untuk memasuki industri tersebut
(barriers to entry) dengan jalan meningkatkan besarnya investasi atau kerumitan
teknologi yang diperlukan untuk memasuki persaingan pasar. Selain itu, cara
lain yang dapat ditempuh adalah mengikat (lock in) konsumen dan pemasok dengan
cara membangun hubungan baru yang lebih bernilai dengan mereka.
2.
Memperkenalkan Inovasi Dalam Bisnis
Penggunaan ATM. automated teller machine dalam perbankan
merupakan contoh yang baik dari inovasi teknologi sistem informasi. Dengan
adanya ATM, bank-bank besar dapat memperoleh keuntungan strategis melebihi
pesaing mereka yang berlangsung beberapa tahun.
Penekanan utama dalam sistem informasi strategis adalah
membangun biaya pertukaran (switching costs) ke dalam hubungan antara
perusahaan dengan konsumen atau pemasoknya. Sebuah contoh yang bagus dari hal
ini adalah sistem reservasi penerbangan terkomputerisasi yang ditawarkan kepada
agen perjalanan oleh perusahaan penerbangan besar. Bila sebuah agen perjalanan
telah menjalankan sistem reservasi terkomputerisasi tersebut, maka mereka akan
segan untuk menggunakan sistem reservasi dari penerbangan lain.
3.
Membangun
Sumber-Sumber Informasi Strategis
Teknologi sistem informasi memampukan perusahaan untuk
membangun sumber informasi strategis sehingga mendapat kesempatan dalam
keuntungan strategis. Hal ini berarti memperoleh perangkat keras dan perangkat
lunak, mengembangkan jaringan telekomunikasi, menyewa spesialis sistem
informasi, dan melatih end users.
Sistem informasi memungkinkan perusahaan untuk membuat basis
informasi strategis (strategic information base) yang dapat menyediakan
informasi untuk mendukung strategi bersaing perusahaan. Informasi ini merupakan
aset yang sangat berharga dalam meningkatkan operasi yang efisien dan manajemen
yang efektif dari perusahaan. Sebagai contoh, banyak usaha yang menggunakan
informasi berbasis komputer tentang konsumen mereka untuk membantu merancang
kampanye pemasaran untuk menjual produk baru kepada konsumen.
Fungsi dari sistem informasi tidak lagi hanya memproses
transaksi, penyedia informasi, atau alat untuk pengambilan keputusan. Sekarang
sistem informasi dapat berfungsi untuk menolong end user manajerial membangun
senjata yang menggunakan teknologi sistem informasi untuk menghadapi tantangan dari
persaingan yang ketat. Penggunaan yang efektif dari sistem informasi strategis
menyajikan end usersmanajerial dengan tantangan manajerial yang besar.
3.Bagaimana
manajemen layanan dapat membantu penyedia layanan untuk memberikan dan
mengelola layanan ini
Memastikan kinerja penyedia layanan berada dalam batas-batas
yang ditentukan dan disepakati.
Pencegahan pelanggaran SLA/Service Level Agreement.
Identifikasi dan pemantuan Indikator Utama Kinerja (Key
Performance Indicators or KPI)
Penyediaan informasi kepada fungsi desain layanan untuk
memungkinkan peningkatan kualitas pelayanan.
ITIL
KERANGKA ITIL
1.standar untuk
manajemen layanan TI
Menurut Muchtar A.F layanan adalah suatu sikap yang dapat
mengakibatkan rasa puas atau tidak puas yang dialami oleh konsumen pada saat
terjadinya proses tindakan. Sedangkan menurut Antonius Aditya & Onno Purbo,
layanan adalah sebuah produk yang memberikan solusi kepada pelanggan(Carapedia,
2015). Dari dua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa layanan merupakan
suatu produk yang diberikan kepada pelanggan bertujuan memberikan kepuasan
terhadap solusi yang diberikan oleh perusahaan. Kepuasan tersebut akan membuat
pelanggan mempertimbangkan perusahaan mana yang dapat memberikan value lebih
atas layanannya, karena pelanggan saat ini sudah semakin cerdas yaitu telah
menempatkan kualitas layanan pada urutan teratas mengalahkan kualitas
produk/jasa dalam hal pertimbangan untuk menggunakan/membeli barang/jasa. Oleh
karena itu, penyampaian layanan kepada pelanggan juga tidak kalah penting untuk
menjadi perhatian perusahaan. Karena kepuasan pelanggan adalah bentuk
tercapainya tujuan bisnis perusahaan.
Mengelolah atau manajemen layanan diperlukan ketekunan dan
keahlian agar dapat menarik perhatian pelanggan, dengan cara meningkatkan
kualitas layanan dan pelayanan salah satunya. Pelanggan akan cenderung memilih
perusahaan yang memberikan pelayanan
dengan value lebih dibandingkan perusahaan yang hanya menjual produk atau
jasanya saja. Pelayanan yang dimaksud adalah mulai dari pemesanan, pengiriman
yang tepat waktu dan tanpa cacat, hingga pemberian jaminan atas produk/jasa
yang dibeli oleh pelanggan.
Persaingan bisnis saat ini sudah semakin maju. Masing-masing
penyedia layanan bersaing untuk memberikan layanan yang terbaik agar diminati
oleh pelanggan. Kemajuan tersebut didukung dengan adanya teknologi informasi
(TI) yang turut berkembang di era teknlogi saat ini. Perkembangan teknologi ini
semakin hari semakin kompleks yang memungkinkan segala sesuatu menjadi lebih
cepat dan terjangkau hingga menyebabkan pelanggan juga memiliki hak atas
permintaan yang lebih beragam. Keadaan ini membuat perusahaan memerlukan
pendekatan yang lebih fleksibel untuk integrasai antara layanan TI dengan
layanan konvensional perusahaan agar dapat bersaing dengan perusahaan lainnya
yang serupa.
Integrasi yang melibatkan layanan TI dengan layanan
konvensional serta semua sumber daya manusia tentunya akan membuat informasi
yang dihasilkan juga semakin banyak dan kompleks. Informasi-informasi ini dapat
digunakan oleh perusahaan sebagai sumber pengambilan keputusan atas
pengembangan bisnis yang dijalankan. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa
informasi yang sudah tersimpan rapi mengguanakan teknologi informasi kerap kali
hilang atau jatuh ke tangan yang tidak memiliki hak semestinya. Oleh karena
itu, dibutuhkan pengawasan dan pengontrolan terhadap informasi-informasi yang
tersimpan.
Berdasarkan paparan sebelumnya, perusahaan yang berfokus pada
kepuasan pelanggan dengan menerepkan
bantuan teknologi informasi dalam bisnisnya tentunya akan menghitung ulang
biaya yang harus dikeluarkan. Karena penerapat TI juga akan mengeluarkan biaya
yang cukup besar. Bagi perusahaan yang kurang atau bahkan tidak bisa mengelolah
biaya perusahaan akan mengalami kesulitan bahkan kebangkrutan. Untuk itu,
dibutuhkan adanya kontrol atas manajemen layanan terutama manajemen TI atauIT
Service Management (ITSM) dan juga
pengamanan data untuk kontrol atas informasi yang ada pada manajemen informasi
atau Information Security Management System (ISMS).
2. Komponen-komponen
itil
ITIL atau Information Technology Infrastructure Library
adalah suatu rangkaian dengan konsep dan teknik pengelolaan infrastruktur,
pengembangan, serta operasi teknologi informasi (TI). ITIL diterbitkan dalam
suatu rangkaian buku yang masing-masing membahas suatu topik pengelolaan (TI).
Nama ITIL dan IT Infrastructure Library merupakan merek dagang terdaftar dari
Office of Government Commerce (OGC) Britania Raya.
ITIL memberikan deskripsi detil tentang beberapa praktik (TI)
penting dengan daftar cek, tugas, serta prosedur yang menyeluruh yang dapat
disesuaikan dengan segala jenis organisasi (TI).
Walaupun dikembangkan sejak dasawarsa 1980-an, penggunaan
ITIL baru meluas pada pertengahan 1990-an dengan spesifikasi versi keduanya
(ITIL v2) yang paling dikenal dengan dua set bukunya yang berhubungan dengan
ITSM (IT Service Management), yaitu Service Delivery (Antar Layanan) dan
Service Support (Dukungan Layanan).
Pada awalnya ITIL adalah serangkaian lebih dari 40 buku
pedoman tentang pengelolaan layanan IT yang terdiri dari 26 modul. Perpustakaan
besar pertama ini juga dikenal sebagai ITIL 1.0. Antara 2000 dan 2004
disebabkan oleh peningkatan pelayanan yang berkesinambungan dan adaptasi
terhadap situasi saat ini dalam lingkungan (TI) modern ITIL 1.0 di rilis besar
dan digabungkan menjadi delapan inti manual: ITIL 2.0. Pada awal musim panas
2007 ITIL 3.0 diterbitkan. Ini didirikan struktur yang sama sekali baru. Ini
terdiri dari tiga bidang utama:
* ITIL Core Publikasi
* ITIL Pelengkap Bimbingan
* ITIL Web Support Services
3.TUJUAN
adalah untuk menyediakan petunjuk untuk praktek terbaik dalam
manajemen layanan teknologi informasi. Ini mencakup pilihan yang dapat
diapdopsi dan diadaptasi oleh organisasi berdasarkan kebutuhan bisnisnya,
keadaan, dan kedewasaan dari penyedia layanan
model manajemen
pelayanan ITIL : gambar kegiatan dari tahap siklus hidup layanan
Section 2 : strategi
layanan
1.Pengantar
Strategi layanan dari setiap penyedia layanan harus
didasarkan atas dasar pengakuan bahwa pelanggan tidak membeli produk, mereka
membeli kepuasan dari kebutuhan khusus. Oleh karena itu, untuk menjadi sukses,
layanan yang disediakan harus dapat dirasakan oleh pelanggan untuk memberikan
nilai yang cukup dalam bentuk manfaat yang ingin dicapai pelanggan. Mencapai
pemahaman yang mendalam mengenai kebutuhan pelanggan, dalam hal apa
kebutuhannya, kapan dan mengapa itu terjadi, juga membutuhkan pemahaman yang
jelas tentang persis yang pelanggan yang sudah ada atau potensi pengguna dari
penyedia layanan.
Strategi layanan tidak dapat diciptakan atau ada dalam
isolasi strategi menyeluruh dan budaya organisasi yang dimiliki oleh penyedia
layanan. Penyedia layanan mungkin ada dalam suatu organisasi semata‐mata untuk
memberikan layanan pada satu unit bisnis yang spesifik, untuk layanan unit
bisnis, atau mungkin beroperasi sebagai penyedia layanan eksternal yang
melayani beberapa bisnis eksternal. Strategi yang diadopsi harus memberikan
nilai yang cukup kepada pelanggan dan semua stakeholder penyedia layanan ‐ harus memenuhi tujuan strategis penyedia
layanan.
2.Resiko
Setiap penyedia layanan tunduk pada kekuatan kompetitif.
Semua penyedia layanan dan pelanggan beroperasi dalam satu atau lebih pasar
internal atau eksternal. Penyedia jasa harus berusaha untuk mencapai pemahaman
yang lebih baik dibandingkan pesaingnya dalam pasar yang dinamis, pelanggan di
dalamnya, dan kombinasi dari faktor keberhasilan kritis pasar yang unik.
3.Jenis penyedia
layanan si
a. Perspective:
visi dan arah yang berbeda
b. Position: dasar
di mana penyedia layanan akan bersaing
c. Plan:
bagaimana penyedia akan mencapai visi mereka
d. Pattern: cara
mendasar untuk melakukan hal ‐ pola khas dalam keputusan dan tindakan dari
waktu ke waktu.
4. manajemen
pelayanan sebagai aset strategis otomatisasi proses manajemen layanan
Penggunaan ITIL untuk mengubah kemampuan manajemen layanan
menjadi aset strategis, dengan menggunakan Manajemen Layanan untuk memberikan
dasar bagi kompetensi inti, kinerja khusus dan keuntungan tahan lama, serta
meningkatkan potensi penyedia layanan dari:
• kapabilitas:
kemampuan penyedia layanan (dalam hal manajemen, organisasi proses, pengetahuan
dan orang‐orang) untuk mengkoordinasikan, mengendalikan dan menyebarkan sumber
daya.
• sumber daya:
masukan langsung untuk memproduksi layanan, misalnya keuangan, modal,
infrastruktur, aplikasi, informasi dan orang‐orang.
Section 3.
Desain layanan
1.Mengapa dengan
layanan
Layanan desain adalah kegiatan perencanaan dan
pengorganisasian orang , infrastruktur , komunikasi dan komponen material
layanan dalam rangka meningkatkan kualitas dan interaksi antara penyedia
layanan dan pelanggan . Tujuan dari metodologi desain layanan adalah untuk
merancang sesuai dengan kebutuhan pelanggan atau peserta , sehingga layanan ini
, kompetitif dan relevan kepada pelanggan user-friendly. Tulang punggung dari
proses ini adalah untuk memahami perilaku pelanggan , kebutuhan dan motivasi .
[ Rujukan? ] Desainer Layanan menarik pada metodologi bidang seperti etnografi
dan jurnalisme untuk mengumpulkan wawasan pelanggan melalui wawancara dan
dengan membayangi pengguna jasa . Banyak pengamatan disintesis untuk
menghasilkan konsep-konsep dan ide-ide yang biasanya digambarkan secara visual
, misalnya dalam sketsa atau prototipe layanan . Layanan desain dapat
menginformasikan perubahan ke layanan atau penciptaan layanan baru yang ada .
2.Lima aspek utama
dari design layanan
• Solusi layanan baru atau perubahan
• Sistem manajemen
layanan dan perangkatnya, khususnya Portfolio Layanan
• Arsitektur teknologi dan sistem manajemen
• Proses, peran dan kemampuan
• Metode pengukuran dan satuan
3.Tujuan design layanan
1. tujuan dari metodologi desain layanan adalah untuk
merancang sesuai dengan kebutuhan pelanggan atau peserta , sehingga layanan ini
, kompetitif dan relevan kepada pelanggan user-friendly. Tulang punggung dari
proses ini adalah untuk memahami perilaku pelanggan , kebutuhan dan motivasi .
[ Rujukan? ] Desainer Layanan menarik pada metodologi bidang seperti etnografi
dan jurnalisme untuk mengumpulkan wawasan pelanggan melalui wawancara dan
dengan membayangi pengguna jasa . Banyak pengamatan disintesis untuk
menghasilkan konsep-konsep dan ide-ide yang biasanya digambarkan secara visual
, misalnya dalam sketsa atau prototipe layanan . Layanan desain dapat
menginformasikan perubahan ke layanan atau penciptaan layanan baru yang ada .
isi
Desain layanan untuk mempertemukan manfaat bisnis yang telah
disetujui.
2.Desain proses untuk menunjang sikus hidup layanan.
3.Mengidentifikasi dan mengelola resiko.
4.Desain keamanan dan kerentanan infrastuktur TI, lingkungan
layanan, arsitektur, kerangka kerja, dan dokumen untuk menunjang desain dari
kuaitas solusi TI.
5.Membangun keahlian dan kemampuan dalam TI.
6.Berkontribusi terhadap keseluruhan peningkatan kualitas
layanan TI.
4.Paket design
layanan
mendefinisikan seluruh aspek dalam layanan TI dan keseluruhan
persyaratan dari setiap tingkatan dalam siklus hidup layanan. SDP dihasilkan
untuk setiap layanan TI baru, perubahan mayor, atau layanan TI yang
dikeluarkan.
DAFTAR PUSTAKA
http://catatan-risma.blogspot.co.id/2015/10/standar-manajemen-layanan-dan-keamanan.html
http://www.ciosociety.com/?p=684
http://www.kulinet.com/baca/itil-sebagai-audit-kontrol-kualitas-pelayanan-it/1073/
id.wikipedia.org/wiki/ITIL
http://pengantarteknoliinformasi.blogspot.com/2011/06/pengertian-itil.html
https://mumtazgalery.wordpress.com/2013/12/11/apa-sih-it-infrastruktur-library-itil-itu/
http://yudhiiez-site.blogspot.co.id/2016/03/manajemen-layanan-sistem-informasi.html
http://andreasandiyana.blogspot.co.id/2016/03/manajemen-layanan-sistem-informasi.html
http://fitrinraini.blogspot.co.id/2016/03/tugas-softskill-manajemen-layanan.html
http://123desaingrafis.blogspot.co.id/2013/11/pengertian-layanan-desain.html
NAMA : FARHAN JULIYANTO
NPM : 13114956
Langganan:
Postingan (Atom)